Fake Account di Facebook Terus Meningkat
Menurut laporan terbaru dari WARC Data Point yang keluar pertengahan Februari 2020 ini, WARC data point melakukan penelitian terhadap pengguna Facebook sejak 2017 dan menemukan kenaikan pengguna palsu (Fake Account) di Facebook dari 13.5% di 2017 menjadi 16% di akhir 2019.
WARC report menemukan bahwa pengguna fake (Fake Account) di Facebook paling tinggi dari Indonesia, Philippine dan Vietnam.
WARC Company report
Dalam sebuah temuan, Facebook juga menjadi sosial media yang paling banyak kehilangan kepercayaan konsumen. Ini ada kaitannya dengan strategi Facebook yang terus menjual data pengguna mereka di seluruh dunia, walaupun sudah ditegur oleh komisi perlindungan konsumen di Amerika Serikat. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/29/facebook-medsos-paling-tinggi-yang-kehilangan-kepercayaan-publik.
Kalau Facebook terus melakukan ini, bisa dipastikan mereka tidak akan digunakan oleh Gen-Z yang sangat concern soal data privacy.
Hal ini tentunya berpengaruh terhadap strategi dan investment kita di Sosial Media. Untuk seluruh brand baru saya sarankan untuk tidak dulu membuat akun Facebook sampai kita melihat perkembangan Facebook ke depan.
Namun untuk brand lama yang sudah memiliki akun Facebook saya sarankan untuk mengatur ulang strateginya agar investasi kita benar-benar maksimal, terutama terkait fungsi masing-masing sosial media terutama antara Facebook dan Instagram yang kerap dibuat mirroring.
Saat ini, fungsi Facebook yang dilaporkan paling efektif adalah penggunaan multi-screening antara ads Facebook dan conventional ads, memaksimalkan fungsi targeting ads di Facebook, memanfaatkan fungsi chat-bot Facebook (sangat sesuai dengan karakter orang Indonesia yang senang nanya, dibanding baca), dan penggunaan long-format video di Facebook.
Alternatifnya, kita bisa melihat sosial media lain yang lebih tinggi penetrasinya seperti YouTube, Tiktok, Whatsapp, Line dan LinkedIn. Untuk catatan, LinkedIn saat ini memiliki algoritma hampir 100% organik sehingga bisa menjadi opsi untuk beberapa brand yang relevan.
Tiktok dan Line merupakan dua dari beberapa sosial media favorit Gen-Z saat ini.